Shalom saudara terkasih! Apa kabar Anda hari ini? Sebagaimana Tuhan mengasihi kita, demikian pula kita menjalani hari kita dan selalu menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.
Ayat Renungan: 1 Timotius 6: 18-19 – “Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”
Pertanyaan: Apakah Anda sudah memberi dari apa yang sudah Anda terima?
Apa yang sudah Tuhan berikan kepada Anda, sebenarnya juga ingin dipakai melalui Anda. Artinya, Tuhan selalu mencari orang-orang yang suka memberi dan membagi apa yang ia punya kepada orang-orang di sekitarnya.
Saat Tuhan sudah memberikan kita lebih dari kebutuhan pokok, kita sering menggenggamnya untuk diri kita sendiri. Kita mulai bilang “Ya, ini Tuhan aku masih belum bisa memberi karena aku belum punya cukup untuk dibagikan.” Kebenarannya adalah tak peduli seberapa banyak atau sedikit yang Tuhan berikan, kita perlu memberi.
Ayat Firman di dalam 1 Timotius 6: 18-19 adalah kebenaran yang berlaku bagi kita. Inilah sistem keuangan kerajaan Allah, bahwa kita diperintahkan untuk “berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” Kenapa kita harus melakukannya? Karena setiap kali kita membagi sesuatu yang kita punya kepada orang-orang yang membutuhkan, teman atau tetangga, sesungguhnya kita sedang menyimpan harta di bank surga. Waktu kita di bumi ini paling lama 80 sampai 100 tahun. Lalu kita akan menghabiskan triliunan tahun di dalam kekekalan. Karena itu masa hidup kita adalah kesempatan untuk menabung bagi kekekalan.
Mari ingatkan diri kita bahwa jika dunia membuat standar supaya kita mengumpulkan lebih banyak untuk memenuhi rekening kita, maka Tuhan justru memerintahkan kita untuk berbuat baik dengan kekayaan kita dan mau berbagi dengan orang lain. Jadi, daripada fokus pada berapa banyak yang bisa kita simpan, lebih baik berpikir berapa banyak yang dapat kita berikan. Jika kita masih takut, mari kembali lagi kepada Firman-Nya yang berkata bahwa "Ia berjanji untuk memenuhi segala kebutuhan kita" (Filipi 4: 19), bahkan Ia seringkali memberikan lebih dari sekadar kebutuhan pokok. Kenapa? Karena Tuhan senang memberkati anak-anak-Nya (2 Korintus 9: 6-7).
Jadi, semakin kita memahami sistem kerja keuangan kerajaan surga, semakin kita akan lebih mudah untuk memberi. Karena kita tahu esensi dan fungsi dari setiap hal yang kita punya adalah untuk memuliakan Dia.